Kali
ini temanya, Asiknya mendidik anak ya?. Hmm, kalo udah berhubungan sama yang
namanya anak, saya mah belum pengalaman. Lah
iya, wong nikah aja belum kok, apalagi punya anak. Tapi setiap kali melihat
anak kecil rasanya gemes banget. Pengen ngajakin main, trus cubit pipinya. Kayaknya sih asik kalo punya anak.Berasa
punya mainan baru. :P
Anak
merupakan aset penting sebagai generasi penerus di masa depan. Betul?. Dalam hal ini cara mendidik
merupakan salah satu faktor terpenting untuk menunjang baik buruknya
kepribadian anak ketika tumbuh mendewasa. Anak yang memiliki kepribadian baik adalah
dambaan setiap orang tua dan tentu akan mengharumkan nama keluarga. Namun untuk
merealisasikannya tidak mudah. Membutuhkan kesabaran juga usaha yang exstra. Selain
itu cara mendidiknya pun akan berbeda seiring dengan bertambahnya umur anak.
Mulai dari balita, remaja kemudian dewasa. Mengapa? Karena pola pikir anak akan
terbentuk seiring dengan berjalannya waktu.
Terkadang ada beberapa orang tua yang mendidik anaknya
dengan hukuman. Hal ini dilakukan agar sang anak menjadi patuh. Padahal
kepatuhan anak justru bisa dimunculkan dari kesadaran dalam diri anak tersebut.
Contohnya seperti anak-anak ABG (anak baru gede), biasanya mereka keras kepala
dan cenderung susah dinasehati. Jika telah kena getahnya baru ia sadar apa yang
dikatakan oleh orang tua adalah benar. Ini
pengalaman saya, kalo dibilangin saya suka ngeyel :D. Sebaiknya orang tua
mendidik kepatuhan anak dengan cara membuatnya sadar bahwa kepatuhan adalah hal
yang positif.
Sebagai
orang tua hendaknya memberikan teladan yang baik. Mengapa? Karena anak
cenderung memiliki kebiasaan meniru. Anak biasanya belajar dari apa yang
didengar dan apa yang dilihat. Selain itu rasa ingin tahu seorang anak sangat
besar. Anak juga perlu belajar tentang bagaimana berusaha untuk sukses mencapai
apa yang ia inginkan. Hal ini akan melatih mental anak untuk mampu menghadapi
setiap rintangan yang akan ia hadapi kelak. Ia akan menjadi anak yang
pemberani. Ajarkan kepada anak hal-hal yang bermanfaat dan menunjang agar
kepribadian anak menjadi baik.
Ketika
anak melakukan hal yang baik, jangan segan-segan untuk memuji. Dengan begitu
anak akan merasa lebih dihargai. Sebaliknya jika ia melakukan kesalahan
tegurlah dengan lembut namun tetap tegas. Maksudnya disini adalah tidak dengan
menggunakan kekerasan. Lalu dimana letak
asiknya mendidik anak? Letak asiknya ya waktu mendidiknya. Demikian sekilas tentang mendidik anak versi saya. :D
Jika anak
dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak
dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah. Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan olok – olok, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian. Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri. Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan. Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan. Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran
dan keadilan. Jika anak
dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan berdamai dengan
pikir. Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia
belajar menemukan cinta dalam kehidupan. Jika anak
dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran. (Dorothy Law
Nolte)
3 comments:
:D inpiratif nieh :D
kalau gitu anak saya, akan dibesarkan dengan... izin Allah :D XD
hehehe, iya mbak :D
Makasih sudah berbagi ilmu ..............................
bisnistiket.co.id
Post a Comment