RSS

Uangpun Melayang



Surat izin mengemudi atau yang sering kali di singkat SIM, adalah salah satu perangkat yang sangat penting ketika berkendara. Yang kudu dan wajib dibawa kemanapun. Karena siapa tau di jalan ada polisi yang meriksa kelengkapan berkendara. Kan jadi ribet tuh, kalo berurusan sama Polisi gara-gara SIMnya gak dibawa atau sebenarnya emang gak punya tapi ngeles, ngomong sama Polisi SIMnya ketinggalan. Hayo ngaku? Pasti sering ngeles kayak gitu kan?. Sebenarnya kalo pengen hidup nyaman dan tentram itu mudah kok. Tinggal patuh pada semua peraturan, baik itu peraturan dari TUHAN, orang tua, sekolah, juga termasuk patuh pada peraturan polisi. Pasti bakalan adem ayem hidupnya.

Banyak orang yang bilang kalo polisi itu adalah pengemis berseragam. Tapi menurut aku gak sepenuh nya kayak gitu kok. Terkadang ada beberapa pihak yang menyalah gunakan kesempatannya menjadi seorang polisi. Sehingga munculah image buruk masyarakat terhadap polisi. Sebenarnya maksud polisi itu baik. Misalnya polisi menilang seseorang karena tidak menggunakan helm. Nah, hal itu untuk kebaikan orang itu sendiri. Agar orang tersebut jera. Toh, semisalnya orang tersebut jatuh, kemudian kepala nya terbentur akibat tidak menggunakan helm yang rugi bukan polisi kan? Tapi orang itu sendiri. Kemudian polisi menilang orang yang menerobos lampu merah. Itu juga untuk kebaikan orang itu sendiri. Bisa jadi gara-gara menerobos lampu merah orang tersebut kecelakan. Balik-balik yang rugi bukan polisi, tapi orang yang menerobos lampu merah tersebut. Trus polisi menilang karena tidak memiliki SIM. Biasanya polisi tidak menilang semua orang yang lewat, tapi polisi melihat kelengkapan alat dari pengendara beserta motornya terlebih dahulu. Jika pengendara tersebut telihat dari jauh saja oleh polisi tidak menggunakan helm, pasti bakalan langsung di STOP ditempat. Jikalau pun melarikan diri, langsung dikejar sama polisinya. Kelubang jarumpun bakalan dicari. Atau motor pengendara tersebut tidak menggunakan spion serta tidak menghidupkan lampu. Setelah melihat dari kelengkapan pengendara dan motornya, barulah polisi menanyakan kelengkapan surat. Mulai dari STNK sampai SIM. Ujung-ujungnya ya terjerat pasal dan polisinya minta bayaran.
Ngomong-ngomong soal SIM, aku jadi keinget sama kejadian beberapa waktu lalu. Waktu itu aku sama temen sedang asik-asiknya naik motor. Ceritanya kami mau jalan-jalan ke pantai.  Tiba-tiba kami dibuntuti sama polisi. Kami cuek aja, kami ngerasa gak ada yang salah. Kami masih slow, dan asik bercerita di sepanjang jalan. Eh, polisinya langsung nyalip kemudian berhenti tepat didepan kami. kami kanget.

“mbak ayo ikut ke pos”
“ada apa ya pak? Emang nya kami salah apa?”
“ikut saja”

Kami pun manut, lalu mengikuti polisi menuju pos. Sesampainya disana kami diwawancarai. Ditanyain macem-macem. Termasuk SIM. Olalaa, kami tidak punya SIM dan kami ngeles bahwa SIM kami ketinggalan dirumah.

“Tau kesalahan kalian apa?”
“gak tau pak”
“kalian tadi tidak memutari bundaran patung berkuda, kemudian berlanjut karena kalian tidak membawa SIM”

Jadi, kami ditilang awalnya adalah akibat dari kelalaian tidak mematuhi aturan. Di tengah-tengah pusat kota ditempat tinggal kami terdapat lima simpang. Namanya ya simpang lima, dan di tengah-tengah simpang terdapat patung kuda. Semua pengendara diwajibkan memutari patung kuda tersebut, dan ternyata kami tidak memutarinya. Alhasil kami pun ditilang. Kemudian setelah diwawancarai dan diminta bukti kelengkapan surat, kami ketauan tidak membawa  SIM.  Kami pun terjerat pasal dan terkena denda. Naasnya kami tidak memiliki uang untuk menebus kesalahan kami.  Polisi lalu memberikan kami dua pilihan. Memilih membayar denda atau mengikuti sidang. Kami pun terdiam mendengarnya. Kami mengeluarkan jurus andalan kami. Menangis. Sebetulnya sih kami menangis sungguhan. Kami benar-benar tidak memiliki uang. Kebetulan saat itu akhir bulan dan kami adalah anak kost. Kami pun menggabungkan sisa-sisa uang kami. terkumpul 150 ribu. Pak polisi ya terima-terima aja. Kami pun gowes sambil mendongkol, karena uang kami melayang kekantong pak polisi sebesar 150 ribu rupiah. Oh, pak polisi.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 comments:

Kinzihana said...

Ya alloh.. nangis juga gak mempan ya.. hihi Nasib anak kost :)

Makasih ya sudah berpartisipasi.

Unknown said...

hehe,, iya bunda..
makasih juga udah dikasih kesempatan untuk berpartisipasi.. :)

Unknown said...

hehe,, iya bunda :D
sama-sama, makasih juga karena telah iberikan kesempatan untuk berpartisipasi :)

Post a Comment