Setiap
waktu memiliki cerita berbeda. Setiap jam, menit dan detik memiliki alur cerita
nya sendiri. Entah itu cerita sedih, senang, kecewa, duka, patah hati atau yang
lainnya. Setiap orang memiliki jalan ceritanya sendiri. Begitu juga aku.
Menurutku perpisahan itu bukan lah sebuah akhir. Tapi sebuah awal untuk memulai
sesuatu yang baru. Perpisahan mengingatkanku pada seseorang. Sebut saja namanya
Dhe. Hampir dua tahun aku menjalani hari-hariku bersamanya. Kami saling
berkomitmen. Kami saling menyayangi dan mencintai. Meskipun umur dan jenjang pendidikan kami berbeda, kami
tidak peduli apa yang orang lain katakan tentang kami. Umurku satu tahun lebih
tua darinya. Aku kuliah dan dia masih SMA. Orang tua kami pun telah mengetahui
hubungan kami dan menyetujuinya.
Kami
pacaran jarak jauh atau lebih tepatnya LDR. Aku di Bengkulu dan ia di Jogja.
Kami saling berjanji untuk setia. Kami saling memperhatikan. Mengingatkan
solat, makan, belajar hingga mandi. Kami sering menghabiskan waktu sesudah
belajar untuk saling bertukar cerita lewat telpon. Hari-hari berlalu dengan
kebahagiaan. Namun lama-kelamaan cerita manis kami mulai berubah.
Perlahan-lahan mulai kabur dan nyaris hilang.
Kami jadi sering bertengkar. Aku menyadari Dhe mulai banyak mengekangku.
Tapi aku tetap bertahan. Aku sayang sama Dhe. Setiapa hal yang aku lakukan
selalu salah dimatanya. Hal kecil dibesar-besarkan. Dhe adalah sosok anak yang
manja. Semua keinginannya terpenuhi. Jika keinginannya tidak terpenuhi Dhe
marah-marah. Dan sangat susah sekali untuk dibujuk. Hari-hari terus berganti
menjadi minggu, kemudian bulan. Aku masih bertahan. Hingga suatu malam kami
bertengkar hebat.
“kita
putus” kata Dhe
Aku
hanya terdiam. Aku tak mampu lagi bicara. Ini hari kesekian kalinya ia
memutuskan aku. Aku mulai lelah dan menyerah. Aku menghargai keputusannya.
Terkadang aku harus rela melepas seseorang bukan karena aku tidak mencintainya
lagi. Tapi karena hidupnya akan lebih baik tanpaku. Aku sayang padanya dan aku
kehilangannya. Bahkan hingga detik ini pun aku masih tetap mencintainya.
0 comments:
Post a Comment