RSS

Karena Segalanya Hanyalah Semu



Hidup. Lagi-lagi ngomongin masalah tentang hidup yang gak pernah ada habisnya. Hidup ini mau dijalani atau enggak tetep bakal terus berlanjut. Mau galau, sedih, atau bahagia ya tetep bakal kayak gitu. Kita gak bisa maksain hidup seperti yang kita mau. Misalnya kita pengen orang tersebut baik terus sama kita. Ya gak mungkin dong selamanya dia baik. Adakalanya orang tersebut juga lagi badmood. Mungkin. Kita gak bisa dong maksaain dia untuk terus baik. contohnya gini, Masa iya kita ngomong sama dia “ayo lah baik terus sama aku, ayok traktir aku nasi goreng lagi. kan gak lucu :D

Terkadang ada saja hal yang mampu menyita cukup banyak waktu dan tenaga kita, tanpa kita tau sebenarnya apa tujuan kita melakukannya. Akhirnya tenaga terbuang sia-sia dan waktu terbuang percuma. Tanpa sadar makin lama jatah hidup semakin berkurang.

Kemudian realitanya hidup itu penuh dengan masalah. Masalah yang datang pun selalu muncul silih berganti. Kata orang kalo gak ada masalah itu namanya gak hidup. Lah wong yang namanya mati aja masalah kok. Ya toh?

Lalu timbul pertanyaan,

Untuk apa kita hidup?
Apa sekedar untuk mencari alasan, kebenaran ataukah sebuah pembenaran?

Mengapa kita hidup? Apa memang Tuhan mentakdirkannya?
Atau apakah kita memang pernah meminta kehidupan ini kepada Tuhan sebelumnya?

Konsep pada umumnya, hidup ini untuk mengabdi pada sang pencipta yang telah menciptakan kita. Seperti yang telah dilakukan manusia-manusia sebelumnya.

Namun pada kenyataannya hidup ini hanya sekedar opini atau asumsi seseorang. Teman saya mengatakan bahwa pada akhirnya kehidupan ini hanyalah sebuah kepentingan. Saya setuju. Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Tidak ada teman yang abadi. Pacar yang abadi. Ataupun musuh yang abadi. Hanya saja ketika kamu dianggap penting, atau dibutuhkan orang lain, maka sepenjang itulah kau abadi. Sampai pada akhirnya, ya usang sendiri. Sampai pada ketika menjadi tidak penting dan tidak dibutuhkan.

Lalu setelah itu kita selanjutnya berteman dengan sepi. Bener kan?. sepi. Berteman dengan sepi mungkin akan membuat kita menjadi sedih. Atau begini saja, anggap saja sepi adalah demonstrasi kematian. Tiada siapapun disisi kita. Gak ada teman, pacar, keluarga dan siapapun. Sendiri. Hanya sendiri. Lalu kalo udah kayak gitu apalagi yang bisa dilakukan?. Galau kah? Tertawa sendiri kah? Sedihkah? Atau malah bahagia?

 Karena segalanya hanyalah semu. Sementara.

Namun mungkin tak sesemu mimpi yang akan selalu menghibur ketika terjaga dan terlelap. Setidaknya kamu gak sendirian. kamu bersama mimpi. Oleh karena itu genggamlah selagi kamu bisa. Selagi mimpi gak bayar, letakkan mimpimu setinggi-tingginya. Gapailah. Jangan sampai mencapai kesimpulan akhir lalu menyesali bahwa yang telah dilakukan selama hidup ini tak ada artinya.  Mari melakukan hal-hal yang bermanfaat :)

Edisi serius menasehati diri sendiri. Cuap-cuap gak jelas. Harap dimaklumi  :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 comments:

Dwi Puspita said...

yang penting semangat dan mensyukuri nikmat Tuhan,,, :)

febby said...

setuju... mari menikmati hidup dan selalu beljar istiqomah dan kaffah,,, aminnn salam kenal bloger bengkulu :)

Gejala dan pengobatan maag kronis said...

walau gimanapun kita harus tetap semangat dan mensyukuri nikmat yang di berikan NYA

Post a Comment